Folklore and Art Street Performance

Rangkaian kegiatan peserta Erau International Folklore And Art Festival (EIFAF) dia antaranya ialah menampilkan kesenian khas yang ada pada negaranya, salah satunya melalui tari yang akan di tampilkan baik melalui aksi tari di jalan, parade, maupun di panggung atau pentas seni. Pada setiap hari para peserta EIFAF menampilkan tariannya tersebut di beberapa tempat yang telah di siapkan.
Keunikan setiap tarian yang di bawakan oleh peserta EFAF yang menarik masyarakat untuk menyaksikan penampilan street performance, itulah kalimat yang tepat, untuk menggambarkan Folklore and Art on the street performance atau atraksi kesenian rakyat yang ditampilkan dijalan depan kantor Bupati Kutai Kartanegara.
Setiap harinya menampilkan dua pagelaran tari dari negara peserta Erau Pelas Benua dan International Folklore and Art Festival (EIFAF), dihari pertama menampilkan negara dari Belgia dan Mesir, hari ke Negara Perancis dan Taiwan – B, hari ketiga Negara Yunani dan Republik Ceko, dan keempat dari Negara Indonesia A, Thailand, Togo.
Dalam tampilannya seluruh Negara peserta EIFAF tersebut menampilkan kesenian khas masing-masing disaksiakan ratusan masyarakat baik yang berada di kota Tenggarong maupun dari luar kota Tenggarong, masyarakat atau penonton tampak antusias menyaksikan pagelaran yang baru pertama kali ada di Kutai Kartanegara.
Diawali penampilan dari delegasi Mesir yang menyuguhkan tarian sufi dan tarian tanoura mirip tari Perang, penari laki - laki berbekal rotan sebagai senjatanya berputar- putar mengikuti irama musik, sementara penari perempuan dengan pakaian warna orange dilengkapi bandana dan gelang Kaki, serta aneka pernak pernik khas timur tengah tampak lincah menyuguhkan keahliannya, musik khas padang pasir mengiringi liukan penarinya.
Negara Belgia yang mempersembahkan tarian dengan menggunakan atribut bendera sebagai propertinya, sebanyak 4 penari masing-masing memegang bendera, mulai memainkan bendera ditangannya, mulai memutar, melempar, mengayunkan bahkan sesekali melempar keudara, keempat penari tersebut nampak kompak yang diiringi musik tetabuhan, Negara Taiwan menampilkan dua grup keseniannya yaitu Hsiang Ying Folk Dance. Pagelaran Street performance ini tanpa di pungut biaya atau gratis bagi Penonton, sehingga semua masyarakat dapat menyaksikan pagelaran street performance tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Dra. Sri Wahyuni, MPP. mengajak masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik dan menyaksikan rangkaian kegiatan Erau dengan menjaga keamanan dan ketertiban. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sengaja menampilkan atraksi Pagelaran Street performance ini ditengah jalan untuk mengundang simpati masyarakat agar bisa mencintai setiap jenis kesenian dan kebudayaan yang ada, ini menjadi sarana mengenalkan kesenian negara luar maupun sebaliknya karena kita juga akan ikut menyemarakkan atraksi ini.
Setiap sore dilokasi yang sama depan kantor Bupati Kutai Kartanegara akan ditampilkan atraksi dari para peserta EIFAF secara bergantian, diawali penampilan delegasi Mesir dan Belgia, kemudian Prancis dan Taiwan, disusul berikutnya Indonesia B, Taiwan A dan Korea Selatan, akan mengisi hiburan yang dikemas merakyat tersebut.
Kabupaten Kutai Kartanegara