Belimbur

Erau Adat Kutai and Erau International Folklore And Art Festival ( EIFAF) di Tenggarong Kutai Kartanegara setiap tahun pelaksanaannya selalu meriah apalagi pada saat prosesi Mengulur Naga hingga setelahnya yaitu Belimbur ( saling menyiram-nyiram air ).
Berbarengan dengan rombongan Keraton yang membawa Naga Bini dan Naga Laki ke Kutai Lama. Di depan Keraton Kutai, beberapa rangkaian ritual dilaksanakan dimulai dengan beumban, begorok, rangga titi, dan berakhir dengan Belimbur.dalam rangkaian ritual yang dilaksanakan, Belimbur merupakan acara puncak dari rangkaian ritual ini. Dalam ritul Belimbur, seluruh masyarakat antusias mengikuti Belimbur dengan suka cita dan keceriaan sambil basah-basahan. Hal ini juga menjadi ajang masyarakat untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga dengan berpartisipasi dalam ritual Belimbur.
Pada masa sekarang, tradisi Belimbur berkembang menjadi suatu rangkaian acara Erau yang paling ditunggu oleh masyarakat dengan suka cita, bukan hanya masyarakat local yang menyambut suka cita Belimbur, tetapi juga ada warga asing / wisatawan mancanegara yang tergabung dalam peserta Erau Adat Kutai International Folk Art And Festival maupun wisatawan mancanegara yang memang khusus datang ke Kabupaten Kutai Kartanegara untuk berkunjung sangat antusias menyambut momen Belimbur.
Belimbur dilakukan setelah prosesi Mengulur Naga selesai. Saat Kapal pembawa naga kembali ke Tenggarong dan di semua kampong / desa yang di lewati terjadi acara belimbur massal sebagai unsur kehidupan.
Belimbur bermakna penyucian diri dari pengaruh jahat sehingga orang orang yang di limbur kembali suci dan menambah semangat dalam membangun daerah, serta lingkungan dan sekitarnya juga bersih dari pengaruh jahat.
Kabupaten Kutai Kartanegara